Puasa Tasu'a adalah bagian dari puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 muharram tahun Hijriyah dengan tujuan mencari ridlo dan pahala dari Allah SWT, serta berguna untuk mengiringi puasa Asura yang dilaksanakan pada bulan muharram tanggal 10 yang dilakukan orang yahudi juga, jadi untuk pembeda dari orang yahudi.
Puasa tasu'a tidak wajib untuk dilakukan, tapi puasa asura tidak boleh dilakukan sehari itu saja karena akan sama dengan orang yahudi, kalau sudah terlanjur tidak puasa tasu'a serta hendak melakukan puasa asura, kini harusnya menambahi puasa setelah tanggal 10 yaitu 11 Muharram.
para pembaca website ini pastinya tidak semua mahir dan tau tatacara, dan niat melakukan puasa Tasu'a, olehh karena itu disini kami akan mengkaji cara dan Niat puasa tasu'a sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى
Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala
Dasar Puasa Tasu'a
Puasa Tasu'a
Terdapat beberapa hadis tentang puasa Tasu'a yang akan kami kaji satu persatu di berbagai prespektif agama, salah satunya ketika Nabi Muhammad melaksanakan Puasa Asyura dan beliau memerintahkan untuk melakukan puasa di hari Asura. Kemudian terdapat beberapa sahabat yang melaporkannya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.”
Dengan pertanyaan mengenai puasa Asura tersebut, kemudian Nabi menjawab :
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Jika datang tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).”
Ibnu Abbas melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916)
Berdasarkan hadis tersebut, memiliki kesimpulan bahwasanya Puasa Tasu'a merupakan salah satu perintah Nabi Muhammad Saw. Dan didalamnya terdapat hikmah Puasa Tasu'a yang bisa kita ambil sebagai pelajaran.
Mengenai cara untuk melaksanakan Puasa Tasu'a hampir sama dengan puasa wajib ramadlan, hanya saja yang membedakan adalah Niatnya, niat puasa tasu'a boleh dilakukan sebelum waktu dluhur dengan catatan belum melakukan hal yang membatalkan puasa. untuk hal-hal lainnya sama persis salah satunya waktu imsak atau menahan di mulai dari waktu subuh,kemudian berbuka pada waktu maghrib.
Itulah Niat dan Cara Puasa Tasu'a yang kami rangkum, memang tidak ada salahnya untuk melakukan puasa sunnah tersebut. dan semoga orang menjalankannya akan diberi oleh Allah Pahala yang berlimpah. selebihnya terimakasih
Puasa tasu'a tidak wajib untuk dilakukan, tapi puasa asura tidak boleh dilakukan sehari itu saja karena akan sama dengan orang yahudi, kalau sudah terlanjur tidak puasa tasu'a serta hendak melakukan puasa asura, kini harusnya menambahi puasa setelah tanggal 10 yaitu 11 Muharram.
para pembaca website ini pastinya tidak semua mahir dan tau tatacara, dan niat melakukan puasa Tasu'a, olehh karena itu disini kami akan mengkaji cara dan Niat puasa tasu'a sebagai berikut.
Niat Puasa Tasu'a
نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى
Nawaitu sauma tasu’a sunnatal lillahita’ala
Artinya: Saya niat puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala
Dasar Puasa Tasu'a
Puasa Tasu'a
Terdapat beberapa hadis tentang puasa Tasu'a yang akan kami kaji satu persatu di berbagai prespektif agama, salah satunya ketika Nabi Muhammad melaksanakan Puasa Asyura dan beliau memerintahkan untuk melakukan puasa di hari Asura. Kemudian terdapat beberapa sahabat yang melaporkannya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.”
Dengan pertanyaan mengenai puasa Asura tersebut, kemudian Nabi menjawab :
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
“Jika datang tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram).”
Ibnu Abbas melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916)
Berdasarkan hadis tersebut, memiliki kesimpulan bahwasanya Puasa Tasu'a merupakan salah satu perintah Nabi Muhammad Saw. Dan didalamnya terdapat hikmah Puasa Tasu'a yang bisa kita ambil sebagai pelajaran.
Mengenai cara untuk melaksanakan Puasa Tasu'a hampir sama dengan puasa wajib ramadlan, hanya saja yang membedakan adalah Niatnya, niat puasa tasu'a boleh dilakukan sebelum waktu dluhur dengan catatan belum melakukan hal yang membatalkan puasa. untuk hal-hal lainnya sama persis salah satunya waktu imsak atau menahan di mulai dari waktu subuh,kemudian berbuka pada waktu maghrib.
Itulah Niat dan Cara Puasa Tasu'a yang kami rangkum, memang tidak ada salahnya untuk melakukan puasa sunnah tersebut. dan semoga orang menjalankannya akan diberi oleh Allah Pahala yang berlimpah. selebihnya terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar